Selasa, 29 Juli 2008

Anak Perantau Meraih Mimpi ….(4)


Selesai UAN saya berencana untuk berlibur ke Medan, namun apa daya karena ketidaktersediaan dana yang cukup saya membatalkan niat tersebut. Mau tidak mau hanya berlibur di kota Duri. Biasanya jika hari libur Taman Lindung Caltex menjadi tempat wisata masyarakat kota duri. Diana kami sekeluarga membawa bekal makanan untuk dimakan waktu siang hari. Saya dan ketiga adik – adik berlari – lari disekitar taman lindung. Kami menaiki patung raksasa gajah, kuda, dan gorilla. Sungguh mengerikan andaikan patung itu hidup lamunku. Setelah keletihan kami dipanggil ibu untuk makan . Lezatnya masakan ibu ku. Kami pun sekeluarga menikmati makan di suasana sejuknya taman hutan lindung.

Hari pengumuman UAN dan hasil raport semester terakhir pun tiba. Sebelum berangkat saya tidak seperti biasanya. Perasaan gugup dan ragu kian memuncak dihati saya. Saya membayangkan bagaimana kalau tidak lulus dan tentunya mimpi saya untuk masuk tiga besar tidak akan tercapai. Saat saya tiba di pintu kelas bersama ayah saya, hatiku bertambah tidak karuan. Rasanya debaran jantungku mau pecah. Tiba – tiba wali kelas ku pun masuk. Beliau mengucapkan terimaksih atas kehadiran para orang tua. Dibacakanlah hasil UAN di kelas kami. Dan ternyata alhamdulillah satu kelas kami lulus semua. Betapa senangnya hati saya. Sekarang tinggal menunggu hasil tiga besar dan juara kelas. Jantungku mulai berdentum keras saat itu. Dibacakanlah nama – nama juara kelas sebagai berikut :

Ø Juara pertama NAWI SANTANA

Ø Juara kedua FAIZ AULIA ULHAQ

Ø Dan juara ketiga ………… FATURRAHMAN

Allahuakbar …Allahuakbar….Allahuakbar ternyat mimpi itu akan di dapat kalu kita berjuang keras. Saya bersyukur kepada ALLAH karena sudah masuk tiga besar. Dan mesti pembaca ketahui Ketiga juara kelas ini adalah the best friend. Kami sangat dekat dan selalu bersama – sama. Tidak kusangaka persahabatan yang kami jalin sejak lama diakhiri dengan kesuksesan kami bertiga.

Diacara perpisahan kami bertiaga berfoto – foto. Badanku kecil sehingga aku berdiri di tengah – tengah. Kami kelihatan seperti Adik kakak yang bersahabat. Kami berkomitmen akan menjaga persahabatan kami sampai tua kelak. Setelah selesai acara kami bercerita tentang kelanjutan mimpi kami. Nawi berencana akan melanjutkan pendidikan ke pesanteren di kota kembang Bandung, sedangkan Faiz akan melanjutkan sekolah ke kota Pekanbaru. Pada saat giliran ku ditanya mau lanjutkan kemana aku hanya bilang “ Saya masih tetap di kota Duri SMP Mutiara, namun saya tidak mau kalah dengan kalian saya akan merantau seperti kalian.” gumamku. Saya memang masih di kota Duri namun hati saya PERANTAU .

Setelah selesai liburan yang cukup panjang aku pun mulai masuk sekolah SMP. Di SMP Mutiara ku melihat cukup banyak teman SD dulu. Dan aku juga mendapat teman – teman baru dari luar. Wah ternyata masuk SMP sangat menyenangkan karena teman – teman ku bertambah banyak. Saat pembagian kelas ternyata aku mendapat kelas 1 D. Didalam kelas semua laki-laki karena memang sudah peraturan. Di dalam kelas tersebut ku melihat Maiko, Widi, Hanif. Kami pun cepat akrab karena kami berasal dari SD yang sama. Setelah satu minggu timbul pikiran aneh ku untuk membuat genk. Wah emang nakal diriku ini gumamku. Nama genk ku adalah BINTANG. Entah dari mana aku menentukan nama tersebut. Dan akhirnya aku ditetapkan jadi ketua genk. Wah betapa senangnya aku jadi pemimpin. Yah tidak apa – apalah belajar jadi pemimpin kecil – kecilan. Anda tahu apa yang di lakukan genk kami, kami selalu mengganggu teman – teman saat belajar, teman- teman putri kalau lagi jalan berpasan di depan kami. Kami dikenal genk yang paling nakal dikelas dan luar kenal. Semua kelas pasti tahu tentang kenakalan genk kami.

Namun dibalik kenakalan diriku, aku tetap ingat akan mimpi ku menjadi oaring yang bermanfaat bagi banyak orang. Banyak juga lomba – lomba keislaman yang aku geluti. Bukannya mau bersifat ria tapi untuk memotivasi pembaca aja. Aku pernah mendapat juara dua pidato putra dan juara MTQ se kota Duri dan terakhir juara pertama MTQ anak karyawan PT. TELKOM se Riau Daratan. Banyak piagam dan piala yang ku raih namun sekarang sudah tidak kelihatan sama sekali.

Sebenarnya aku malu mengikuti lomba – lomba seperti itu, namun aku berharap dapat menggali semua potensi yang ada dalam diriku hingga meraih mimpi yang ku cita – citakan. Aku yakin sekarang aku boleh nakal tapi suatu saat nanti akan berubah. Itu semua karena kehidupan adalah proses untuk mencari jati driri.

Setelah mendapat prestasi yang begitu memuaskan, ku mendapat kabar yang membuatku sedih. Bapak ku akan pindah kerja lagi yang bertempat dipontianak. Ibuku menyuruhku untuk tetap sekolah di kota Duri bersamanya. Adikku semuanya dibawa kepontianak, sehingga aku hanya sendiri. Dibalik kesepian itulah membuat ku nakal disekolahan.

bersambung

……………………

Jumat, 25 Juli 2008

Anak Perantau Meraih Mimpi ….(3)









Diacara api unggun itu kami disuguhkan dengan penampilan teman – teman yang mempunyai keahlian dalam berbagi hal. Ada yang bernyanyi sambil bermain gitar, ada juga yang tidak malu – malu untuk berjoget dimuka umum. Yang paling menarik bagi saya saat kelompok penggalang menampilkan sandi morse. Kegiatan api unggun baru berjalan satu jam tiba – tiba …. Kami semua tersentak melihat kakak kelas smu didekat danau kesurupan. Suasana berubah yang ceria menjadi mencekap. Perasaan saya was – was takut kalau – kalau saya terkena kesurupan juga. Akhirnya guru kami pun memutuskan seluruh kelompok siaga dan penggalang masuk ketenda. Saya dan kawan – berlari masuk ketenda dengan perasaan penuh cemas. Saya tidak bisa tidur, akhirnya saya mengintip kejadian diluar. Saya melihat sudah mulai banyak kakak Pembina yang kesurupan, baik pria maupun wanita. Ada yang meraung – raung saat dibacakan ayat suci alquran ada yang merokok di depan guru. Akhirnya guru kami tidak sanggup untuk menyadarkan semua korban kesurupan. Kami di bangunkan guru kami untuk mengemasi barang dan siap – siap untuk keluar dari daerah perkemahan.
Setelah kami siap saya ditunjuk sebagai ketua kelompok untuk memimpin teman – teman saya berjalan dikegelapan. Tepatnya pukul 00.00 am bertepatan malam juma’t. Sebenarnya saya orang yang penakut tapi saya harus menunjukan bahwa sebagai pemimpin harus berani dalam berbagai hal. Saya berdiri paling depan dan memulai perjalanan di malam yang sangat dingin tersebut.
Keadaan sunyi terpecahkan dengan suaraku. “Teman – teman mari ikutin kata – kataku ; Lailahaillaulah (3 kali) muhammadarrosulullah, Subhanallah walhamdulillah walailahaillaulah wallahuakbar.” It uterus menerus kmi ucapkan saat di perjalanan yang sepi. Sesekali saya memperhatikan wajah teman- teman ku. Muka pucat tersirat diwajah mereka.
Hampir 45 menit kami berjalan akhirnya sampai di depan jalan raya. Ternyat bis sekolah sudah menunggu. Saya bergegas menuju ke bis. Kami sudah naik semua kedalam bis, tinggal kakak pembina. Mereka menggunakan truk. Saat bis baru berjalan 20 meter kami dikagetkan dengan seorang laki – laki menghadang bis kami. Ternyata kak Iwan. Dia salah sato korban kesurupan. Mukanya seram bagaiakan laksanan burung hantu dengan mata hitamnya. Sambil menghisap rokok dia meminta masuk kedalam mobil kami. Akhirnya guru kami membuka pintu dan kak Iwan masuk. Perasaan kami bertambah takut, kalau – kalau hantunya pindah kedalam diri kami. Didalam mobil pun kami bertsabih, tahmid dan tahlil. Kak Iwan cuma tertawa saja saat kami mengucapkannya.
Di dalam perjalanan hatiku bercampur rasa. Mau nangis rasanya, tapi semua itu kupikir sia – sia karena tidak ada gunanya aku ikut pramuka kalau hanya jadi seorang pengecut. Perjalanan pun berakhir. Bis telah sampai di sekolah sd it mutiara. Kami disuruh istirahat di mushalla sekolah.
Keesokan paginya kami baru pulang kerumah masing – masing. Saya menceritakan kejadian ini dengan adik – adik saya. Mereka hanya diam dan seperti orang ketakukan. Dalam hatiku tertawa kecil karena sebenarnya aku juga takut…(hehehe).
Setelah selesai kegiatan belajar mengajar semester dua, hasil rapot saya tetap tiak berubah hanya memasuki sepuluh besar. Saya tidak putus asa dan terus berminpi menjadi yang terbaik di manapun saya berada.
Dikelas enam saya memfokuskan diri untuk belajar semaksimal mungkin. Satu yang saya ingin tunjukan kepada kedua orang tua saya, saya mau buktikan bahwa seorang boleh bermimpi namun harus berusaha meraih mimpi itu. Alhasil saat ulangan harian pertama nilai saya sangat memuaskan dan seluruh guru sudah mengenali saya, karena seringnya pertanyaan – pertanyaan saya lontarkan. Tips buat pembaca Jika anda ingin pintar plus dikenal guru, banyak bertanya ya tapi yang berbobot ok….. anda tahu sekarng saya lebih mudah bergaul dan teman – teman saya bukan hanya dikelas saja tapi di seluruh kelas enam. Enaknya jadi artis top dumamku didalam hati.
Pembagian raport semester dua pun dibagikan. Betapa senangnya diriku dalam raport tertulis FATURRAHMAN meraih peringkat 4. Wah ini sinyal bagus bagi diriku untuk terus meraih mimpiku. Tinggal sedikit lagi akan masuk tiga besar. Saya berniat disemester akhir saya harus finish di peringkat tiga besar (emang mobil aja pakai finish).
Wah semester terakhir telah tiba. Saya sudah ga sabar akan bersaing. Setiap pulang dari rumah saya selalu mengulang pelajaran di sekolah. Alhasil setiap ulangan nilai saya mendapatkan nilat terbaik. Saya juga harus memikirkan UAN karena ini untuk masa depan sebagai proses kelulusan. Semua pelajaran UAN saya rangkum menjadi satu. Ada salah satu teman saya bernama dewi. Saya sangat ingat sama dia karena cerewetnya minta ampun. Setiap mau makan, lagi dijalan mulutnyanyerocos aja seperti bebek. Ada lagi syafril yang kelakuannya seperti bancci. Lucu aja sih kalau lagi bicara seperti wanita yang manja gitu. Jadi geli melihatnya,hee…
Ujian – Ujian dari guru pun mulai sering. Saya selalu mempersiapkan diri dengan baik. Dan tak luput pula tugas yang semakin banyak. Itu tidak membuat saya patah semangat namun sebagi amunisi sebagai senjata saya sebagai peraih mimpi. Hari UAN pun datang. Saya kelihatan santai dan bersikap tenang. Karena sudah mempersiapkan itu semua di jauh – jauh hari. Banyak teman saya yang wajahnya kelihatan santai namun ada pula yang gerogi dan gugup.
Bismillahirrahmanirrahim ucapku dalam hati. Soal – soal ku kerjakan dengan perlahan – lahan dengan teliti ku hitamkan lembar jawaban. Alhamdulillah semua soal dapt ku kerjakan, sekarang ku hanya bisa bertawakal kepada Allah. Uan pun berakhir selama tiga hari lamanya. Dan anda mau tahu kelanjutan cerita ini…… tunggu jam publishingnya…….
Bersambung ……….

Senin, 14 Juli 2008

Anak Perantau Meraih Mimpi ….(2)

........... sambungan .....



Didaerah Riau Daratan, tepatnya di kota Pekanbaru. Betapa senangnya hati saya bisa ke kota yang terkenal dengan lancang kuningnya.Dan ini perantauan kedua kami sekeluarga. Bapak saya mencari rumah kontrakan yang tidak jauh dari kantor TELKOM Pekanbaru. Liburan sekolah pun sudah selesai, saya dimasukan sekolah dasar yang tidak jauh dari kontrakan. Saya berusaha mencari kenalan, namun saya sempat kebingungan karena bahasa yang digunakan adalah bahasa minang. Inilah yang menjadi tantangan saya untuk belajar bahasa minang agar mudah bergaul. Dua hari saya sekolah di Pekanbaru saya sudah merasa cocok untuk tinggal lama. Tapi tak disangka itu tak sesuai harapan.

Bapak saya mendapat Surat Dinas baru bahwa kami sekeluarga harus pindah ke kota Duri yang tidak jauh dengan kota dumai. Kota ini dikenal dengan kota minyak, karena daerah duri adalah salah satu daerah yang menghasilkan minyak. Mau apa lagi, akhirnya saya mengikuti pindah dari kota Pekanbaru. Ini ketiga kalinya kami merantau ke suatu daerah yang belum kami

Kenal. Sesampai di kota duri kami menunggu di kantor TELKOM kota Duri. Sedangkan bapak saya seperti biasa mencari rumah kontrakan untuk tempat tinggal kami. Satu jam lamanya kami menunggu akhirnya kami pun berangkat dengan mobil pick up TELKOM. Saat tiba di rumah kontrakan saya dan adik – adik saya langsung istirahat dikamar. Ternyata hanya ada satu kamar, Karena kontrakan yang kami tempati tidak terlalu besar. Setelah beristirahat sorenya kami berbelanja perabotan rumah tangga. Ternyata enak juga berbelanja dengan orang tua, jadinya bisa minta beli makanan dan mainan deh… oiya ada pengalaman yang sangat lucu ketika kami sekeluarga lagi makan nasi di rumah makan padang. Begini ceritanya, saat kami sekeluarga lagi asyik makan ada pelayan yang melihat bapak saya yang sedang bengong karena nasinya sudah habis. Kebiasaan bapak saya kalau sudah kenyang pasti suka duduk bersandar dan merokok deh. Tiba – tiba pelayan menghampiri bapak saya dan berkata, “Uda Lai Tambuah makan nyo?”Bapak saya tampak kebingungan dengan bahasa yang asing bagi dirinya. Bapak pun bertanya kepada ibu saya. Kata ibu saat itu “ Sudahlah pak, ia kan aja. Mungkin maksudnya sudah selesai makan pak.” Bapak saya pun menurutin apa kata ibu saya. Ternyata apa yang terjadi pembaca….. saya dan adik saya aja tertawa melihat pelayan tersebut membawakan nasi lagi sebakul…..(hahahaha) begitulah akibatnya kalau kita sok tahu, padahal kita tidak tahu. Jangan ditiru ya pembaca…. Oke kita lanjut!

Saya pun disekolahkan tidak jauh dari rumah. Hari pertama saya sekolah, saya sudah tidak kebingungan untuk mencari teman. Saya sudah terbiasa bahasa minang walau cuma sedikit – sedikit. Di sekolah ini saya mulai membangun semangat untuk berprestasi, namun tetap aja di masa kecil tak luput saya sering juga menghabiskan waktu dengan bermain – main. Saya kaget saat menerima raport caturwulan pertama, terutama kedua orang tua saya. Hasil raport saya sangat memuaskan dengan mendapat peringkat pertama. Anda tahu, selama caturwulan pertama saya jarang sekali belajar dan kebanyakan bermain dari pada belajarnya. Itu tidak membuat saya cukup puas dengan prestasi yang saya raih, saya berusaha mengikuti les tambahan agar tambah pintar dan kedua orang tua saya memasukan saya ke Taman Pendidikan Alquran (TPA). Ini lah investasi ilmu bagi saya di waktu kecil. Di caturwulan kedua hasil raport saya hampir persis dengan semester pertama selalu meraih peringkat pertama. Begitu juga caturwulan ketiga. Hal ini membuat saya berfikir, ini membuat saya tambah malas karena persaingan belajar tidak terlalu ketat. Akhirnya saya meminta kedua orang tua saya untuk memindahkan saya ke Sekolah Dasar Islam Terpadu. Katanya sih sekolah unggulan di kota Duri. Saya pun pindah kesekolah baru itu. Bangunan yang luas dan daerahnya sangat elit. Saya berfikir disinilah saya akan memikirkan mimpi – mimpi yang akan saya raih kelak. Saya tahu disekolah ini banyak lagi orang pintar yang lebih pintar dari saya. Saya tidak tinggal diam, dan terus giat belajar. Inilah namanya menuntut ilmu mesti ada perjuangan dan persaingan. Disekolah ini saya juga diajarkan bahasa arab. Walau Cuma dasar, namun saya mulai tertarik dengan bahasa ini. Bagi saya ini sangat berarti karena ketika seorang muslim membaca Alquran setidaknya sedikit mengetahui makna dari bacaan alquran. Saya mempunyai pengalaman yang menarik saat berpidato bahasa arab. Kejadian itu ketika disekolah saya ada acara bazaar, dan dibazar itu disediakan panggung untuk pengisi acara. Saya dipercaya oleh guru bahasa arab untuk berpidato didepan umum. Bermodalkan hafalan yang hafal tadi malam dan tentunya percaya diri. Dengan penampilan seperti layaknya ustad saya maju kedepan.

Ayyuhassadaat, wassayidat uhayyikum tahiyyatan islamiyatan ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROAKTUH”. Begitulah pertama sekali saya menyapa para tamu undangan yang hadir. Saya demam panggung saat semua pengunjung banyak melihat saya dan tak luput dipotret begitu juga bapak saya yang kelihatan senang anaknya yang masih kelas lima SD berani tampil dimuka umum. Dan anda tahu, ditengah pidato terkadang saya lupa konteks bahasa arab yang ingin saya sampaikan. Apa boleh buat saya asal bicara aja biar kelihatan paham….(hehehe tawaku dalam hati). Setelah acara tersebut membuat saya lebih percaya diri di kelas. Akhirnya pembagian raport kelas lima semester pertama dibagikan. Betapa terkejutnya saya hanya meraih peringkat 14. Apakah anda tahu mengapa ini bisa terjadi? Ya benar. Karena ada persaingan yang seimbang. Semester selanjutnya saya lebih giat lagi belajar. Belajar penuh motivasi agar masuk sepuluh besar. Dikelas lima sd saya mulai banyak teman. Diantara teman dekat saya adalah Faiz dan Nawi. Mereka kedua sahabat terbaik yang saya miliki. Kami selalu bersama – sama kalau bepergian. Oiya ada satu wanita teman yang dekat juga, iya bernama nana. Ternyata ia anak dari teman guru ibuku di smp kota duri. Kami pun berteman dan kadang – kadang kami sering mengikuti camping pramuka bersama – sama. Saat camping dipedalaman kota duri ada pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Rombongan pramuka kami menggunakan bis sekolah dan truk – truk. Daerah yang kami tempati daerah hutan lindung yang sangat jauh kota duri. Kami tiba pukul empat sore. Kami pun bergegas sesuai kelompok untuk mendirikan tenda. Saya sangat senang dengan kegiatan pramuka karena kami dilatih mandiri dan bekerja sama. Setealah tenda siap kami pun beristirahat. Saat selesai magrib kami memasak indomie bersama – sama. Betapa lezatnya mie rebus yang kami masak, apalagi makannya bersama – sama. Saat selesai shalat isya para Pembina atau kakak kelas smu bersiap – siap untuk acara api ungguan ……………………..(bersambung)






Minggu, 13 Juli 2008

Perjalanan AnakPerantau Menuju Mimpi (Bag.1)


Perkenalkan nama saya fatur.Anak perantau dari Kal-BAr.


Saya lahir di salah satu kota madya yang bernama kota Singkawang. Kota ini terkenal kota amoi, karena banyak warga cina yang bermukim. Namun tak lepas banyak warga melayu sambas sebagai warga asli kota singkawang.

Anda siap MEMBACA PERJALANAN ANAK RANTAU MENUJU MIMPI ?????????? (bag 1)

Saat saya terlahir di bumi ini mungkin jika saya bisa berkata, saya akan mengatakan "Selamat datang dunia". Kenapa demikian, sebab saya telah merantau dari alam roh menuju kealam dunia. Didunia saya cuma merantau untuk membekali untuk kemabali alam yang kekal yaitu akhirat. Saya lahir lewat perantara orang tua saya yang bernama Fauji dan Seriana. Beliaulah yang membesarkan dan mendidik saya hingga saat ini.
di masa kanak - kanak saya dikenal anak yang bandel dan suka berantem. Tak luput pula suka menggigit teman sepermainan kalau berantem, itu kata ibu saya. Namun itu semua tidak berarti saat dewasa saya nakal. Alhamdulillah sekarng saya seorang aktivis baik dalam berorganisasi di lingkungan sekolah atau kampus baik di lingkungan.
Umur lima tahun lebih saya masuk TK ISLAMIYAH di kota Singkawang. Orang tua saya mungkin mempunyai pemikiran mendidik anak secara islam sejak dini. Saya menjalinya dengan penuh ceria dan bahagia sebagai anak kecil. Ada hal istimewa yang pernah saya lakukan di masa Taman Kanak - Kanak. Waktu itu saya ingat sekali saya di ajarkan oleh orang tua saya untuk mencari uang jajan dengan usaha sendiri. Saya berjualan manisan keranji. Setiap malam saya dan ibu membungkus keranji dengan plastik kecil, dan keesokan harinya saya menenteng jualan saya dengan sepeda kecil. Walaupun masih kecil saya sudah diajarakan MANDIRI. Saya sudah terbiasa hidup dengan kerja keras.
Umur enam tahun akhirnya saya memasuki SDN 1 Singkawang. Katanya sih unggulan. Tapi itu tidak penting, yang penting bagi saya adalah dapat berprestasi baik disekolah muapun diluar sekolah. Saat dimasa SD alhamdulillah saya masuk sepuluh besar. Inilah awal mimpi saya. Saya
berangan - angan untuk menjadi seorang yang bermanfaat bagi banyak orang. Ini yang membuat saya berani untuk MERAIH MIMPI. Saya selalu berfikir cerdas bagaimana bisa meraih tiga besar. Akhirnya baru di kelas dua semester akhir saya berhasil meraih peringkat tiga.

Dengan bertambahnya hari saya menginjak kelas empat SD. Saat libur kenaikan kelas ternyata bapak saya mendapat surat perintah pindah kerja ke PT.TELKOM Sumatra Utara. Akhirnya saya sekeluarga merantau ke kota Medan Sumatra Utara. Disinilah awal saya merantau bersama keluarga. Di kota Medan kami sekeluarga masih menumpang di tempat saudara ibu. Dikarenakan bapak saya belum mendapat kepastian tugas dinas kerja. Setelah satu minggu lamanya, bapak saya mendapat surat dinas kerja. Di daerah ……………………………….(bersambung)





Jumat, 11 Juli 2008

Sahabat SEJATI Adalah ......







Sahabat sejati adalah barang yang sangat langka di dunia. Sahabat sejati adalah seorang yang mendampingimu di saat senang dan susah. Yang mendengarkanmu,yang memberimu nasihat saat kamu membutuhkannya (kadang-kadang saat kamu tidak membutuhkannya) dan memahamimu tanpa perlu berkata apa-apa. Seorang sahabat sejati adalah seorang yang menyukaimu bahkan di saat kamu mengalami hari yang buruk atau saat kamu gagal dilapangan olah raga. Dia tidak melupakanmu ketika kamu tidak berada di dekatnya dan tidak meninggalkanmu ketika kamu muram.

Sahabat adalah orang yang mendengarkanmu tanpa menghakimimu; yang mengatakan kebenaran padamu bahakan pada saat kamu tidak mau mendengarkannya; yang percaya padamu ketika kamu bilang “aku tidak bisa”. Sahabat adalah orang yang bisa menyimpan semua rahasiamu; yang tidak menukar kepercayaan demi ketenaran; yang tau aa artinya dipercaya.

Sahabat adalah orang yang bisa kamu ceritakan apa saja,yakin bahwa apa yang kamu ceritakan tidak akan disebar kemana-mana. Sahabat adalah seorang yang tidak pernah menertawakan mimpi-mimpimu dan percaya padamu bahkan disaat kamu tidak percaya pada dirimu sendiri. Sahabat adalah seorang yang kamu ajak menertawai saat-saat menggelikan dalam hidupmu dan orang bisa kamu ajak berbagi rahasia. Sahabat sejati mewujudkan kepercayaan,kesetiaan dan antara semuanya,cinta.