Selasa, 12 Februari 2013

Perjalanan Anak Rantau Peraih Mimpi Mengejar Gelar Sarjana di Kampus Perjuangan ITS Surabaya (Bagian Kedua)

Setelah kejadian tidak lulus sidang TA tersebut saya pun berusaha tidak terlalu larut dalam kesedihan apalagi sampai putus asa. ingat sahabat, Allah sangat tidak suka kepada manusia yang berputus asa dari rahmatnya. Memang benar ada rasa kecewa, marah, kesal dalam hati kita namun itu semua tidak akan menyelesaikan masalah kalau terus kita pendam, yang saya pikirkan saat itu adalah berusaha bangkit, menghilangkan pikiran negatif dan menciptakan pikiran pikiran yang postif. Ingat sahabat semakin kita terus berfikir postif maka apa yg akan kita kerjakan pasti juga postif.
Selanjutnya saya lalui hari demi hari dengan penuh semangat dan antusias dengan mengisi waktu dan waktu untuk usaha DTS Web developer yang saya jalankan bersama teman-teman. Waktu itu DTS masih sebuah komunitas yang belum punya badan hukum. Saya selalu berfikir optimis dan yakin kelak usaha ini terus berkembang dan dapat menampung ribuan sarjana untuk menjadi perusahaan teknlogi informasi terkemuka di Indonesia. Keyakinan tidak boleh menjadi mimpi belaka, untuk itu saya bersama teman-teman mewujudkan DTS(Dynamic Team solution) sebagai langkah awal kami untuk memulai berwirausaha.
Dalam menjalankan amanah sebagai pimpinan dan sekaligus PM(Project Manager) di DTS banyak hal yang dialami baik suka maupun dukanya. Pernah suatu ketika saya mendapatkan client DTS yang sangat bersahabat dan tidak terlalu banyak permintaan yang aneh - aneh terkait project web. namun saya juga pernah mendapat client yang sangat cerewet dan sempat dimarahin karena websitenya belum sesuai kriterianya. Bahkan pernah sampai mau di bawa ke ranah hukum karena kontrak yang belum jelas. Hal itu semua menjadi pelajaran buat saya dan tim DTS. Hal tersebut saya  hadapi dengan tenang dan bijak dalam mengambil keputusan. Alhamdulillah semua urusannya Allah permudah. 
Banyak hal yang bisa saya ceritakan saat DTS baru jalan 1 tahun. Dahulu kami hanya berlima orang yang mendirikan DTS ini (Fathur, Route, Ronald, Ndaru dan Yoga). kami memulai usaha ini dari mata kuliah kewirausahaan teknologi informasi yang kebetulan saya ambil pada semester 7. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk membuat konsep bisnis DTS. 
Anggota DTS team pertama terbentuk

Lambat laun DTS semakin tumbuh dan project mulai berdatangan. Walapupun kami belum punya legalitas usaha tapi saya tetap yakin DTS dapat bersaing mendapatkan project. Berbicara mendapatkan project ada hal yang ingin saya sharingkan sahabat. Bahwa DTS mendapatkan project karena sebuah keajaiban. Kenapa demikian, karena memang selama ini kami masih menunggu dapat telp, chat dan sms kalau ada project dari teman dan keluarga. Satu hal prinsip yang saya pegang di DTS adalah kita harus berbagi berbagi dan berbagi kepada sesama setiap satu project yang kita dapatkan. Alhamdulillah semua tim DTS tidak ada masalah dan di SOP pun jelas bahwa infaq kita sisihkan untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Sekali lagi saya sangat yakin jika kita memberi satu kebaikan dengan ikhlas insyaAllah Allah langsung bayar lunas dengan 10 kebaikan. Mari sahabat kita tanamkan dalam diri kita agar "Tiada hari tanpa berbagi". Dan bantu membantulah dalam kebaikan.
Hari demi hari dilewati tanpa terasa dan waktupun sudah memasuki bulan ramadhan 2012 waktu itu. saya pun harus bergegas pulang ke kota tercinta pontianak untuk silaturahmi lebaran. Sudah jadi kebiasaan bagi saya menyempatkan minimal setahun sekali pulang kerumah untuk silaturahmi dengan orantua dan keluarga tercinta. Namun untuk tahun ini tentunya ada kabar tidak enak dikarenakan saya belum berhasil membawa gelar sarjana di tahun 2012. sekali lagi saya yakin semuanya pasti ada hikmah dibalik kejadian dan Allah akan kasih yg terbaik setelah ini.
Sesampai dirumah sayapun menceritakan kepada kedua orangtua terkait bisnis yang sedang saya jalani bersama teman-teman dikampus. dan tak lupa menceritakan kegagalan saya menyandang gelar sarjana. Semua nya hening saat itu diruang keluarga pun saya jelaskan."Maaf mak, pak, atg belum berhasil membawa gelar sarjana tahun ini, ini semua karena memang belum siap saat ujian sidang final kemarin". saya pun menjelaskan secara detail penyebab kenapa TA saya gagal, dan orangtua pun memakluminya. Bapak bilang "Jangan putus semangat wajar jika jurusan teknik kuliahnya agak lama kecuali mungkin jurusan non teknik, ambil hikmahnya saja....". lain halnya dengan ibu yang tiada terus berhenti memberi semangat agar terus mencoba, mencoba hingga berhasil. Ibu pun tertarik dengan cerita DTS yang saya ceriakan. Ibu meyakinkan kalau kamu yakin dengan jalan yang diambil menjadi pengusaha maka lakukan lah dengan semangat dan sungguh sungguh. Sebagai orangtua ibu hanya bisa mendoakan. 
Disinilah Allah berikan hikmah yang besar bagi saya. saya dulu pernah berazzam jika lulus 2012 ini akan segera pulang kepontianak dan mungkin tidak akan pernah ke surabaya lagi dalam waktu yang lama. namun itu semuanya tidak Allah kabulkan saat itu. Allah memberikan jalan lain yang dimana di akhir tahun 2012 saya belum lulus dan mau ga mau harus kembali ke kota pahlawan tersebut setelah lebaran. Saya selalu yakin semua yang saya hadapi ini pasti ada hikmah dan hikmahnya adalah saya harus kembali kekota pahlawan surabaya untuk bersemangat mengembangkan DTS menjadi perusahaan yang profeional dan segera menuntaskan perjuangan mencari gelar S.Kom.
Sebelum pulang kembali keota tercinta, saya pun membuat proposal untuk mencari investor di keluarga besar. Saat itu ingat sekali dirumah bude saat acara silaturahmi lebaran saya menawarkan satu ke satu keluarga proposal investasi DTS. Saya minta tolong adik perempuan ku tercinta Mutia rahmi untuk membujuk saudara yang berpenghasilan lebih untuk investasi di DTS. Namun karena memang waktunya singkat sayapun gagal mendapatkan investor. Melihat kegigihan tersebut ibu pun langsung mengajak saya bicara selepas acara silaturahmi.
"Tur seberapa yakin kamu menjalankan usaha DTS mu? Sudah siap memberi makan orang lain?" Dalam benakku saat itu mantap menjawabkan Ya dan Mungkin inilah jalan yang saya ambil dan tepat. Tanpa ragu mama pun bilang. Ini mama akan kirimkan dana tidak besar tapi cukup buat nambahkan daftarkan DTS punya legalitas usaha. Allah Maha Besar. Saya pun bersyukur waktu itu dan mengucapkan terimakasih atas support dan tentunya doa restu ibu untuk mengembangkan usaha DTS ini. Dengan ini saya berazzam akan serius dan sungguh - sungguh untuk melanjutkan misi ke kota pahlawan surabaya mengibarkan bendera CV. Dynamic Team Solution (DTS).
Dengan modal yang saya punya saya pun tak patah arah, saya menghubungi tim DTS yang lainnya untuk menambahkan dana tambahan untuk membangun CV dan sewa kantor. Alhamdulillah ada satu orang yang 
invest di DTS dan kami berdua sebagai Direktur dan wakil DTS hingga sekarang. Dengan modal yang cukup saya pun pulang ke kota pahlawan dan dalam waktu tiga pekan resmi CV. Dynamic Team Solution telah didaftarkan di Notaris di sidoarjo pada hari Jumat,  7 Septeber 2012. Semoga di hari yang baik ini DTS tetap eksis dan terus berkembang sampai kapanpun. Spirit DTS Team.
Alhamdulilah hingga saat ini Febuari 2013 DTS Team sudah beranggotakan 25 orang. 20 orang di Surabaya dan 5 orang dijakarta. Kami mempunyai kantor di sidoarjo dan cabang di kawasan gebanglor surabaya. Alhamdulillah project DTS saat ini sudah menyasar coporate seperti di koperasi PT. PGN dan Alhmadulillah clint kami sudah sampai di negeri tetangga Malaysia. Sekali lagi sahabat ini lah hikmah yag saya dapat, mungkin ini jawaban Allah mengapa saya belum diluluskan tahun 2012 kemarin. Saya diminta untuk terus melanjutkan CV.DTS ini hingga terus berkembang menjadi perusahaan yang profesional kelak. Semoga ada hikmah pada lanjutan cerita bagian kedua ini. nantikan edisi terakhir kisah hikmah Anak ratau peraih mimpi mengejar gelar sarjana.
Bersama DTS team di kantor Sidoarjo

Dikantor cabang Gebang Lor Surabaya

DTS team in PT.PGN Surabaya

Client DTS di  Syah Alam Selangor Malaysia
CLCC  Menara Kembar Petronas in Malaysia 2013




Sabtu, 09 Februari 2013

Perjalanan Anak Rantau Peraih Mimpi Mengejar Gelar Sarjana di Kampus Perjuangan ITS Surabaya (Bagian Pertama)

Sistem Informasi Terintegrasi Borang
Mimpi yang hampir menjadi kenyataan itu sirna sudah. Saat itu bulan juli 2012 saya sedang berusaha menyelesaikan Tugas Akhir dengan salah satu sahabat di Tim Borang Ronald namanya. Kami berusaha melawan arus dan menantang keadaan bahwa tinggal waktu seminggu lagi waktu ujian sidang final.
dengan semangat dan keyakinan kami terus berusaha untuk segera menyelesaikan aplikasi TA. Karena saya di jurusan IT, saya dan tim pun mengambil bidang perencanaan pembuatan aplikasi. Anda tahu, sangat tidak masuk akal sebenarnya dalam waktu seminggu kami membuat aplikasi yang masih 20% pengerjaannya. Saya selalu tak pernah hentinya menyemangkatkan diri ini dan tim agar kami bisa lulus tepat waktu. Malam demi malam terpaksa harus menginap di Laboratorium Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi (PPSI) itu semua dilakukan untuk mengejar target aplikasi TA tuntas.

Perjalanan menuju impian tersebut tentunya tidak mudah kawan, pasti ada rintangannya. Dari dosen pembimbing yang susah ditemui, minta tandatangan saja harus berkejar kejaran dengan waktu di menit-menit akhir saat ingin mendaftar sidang final. Saya berkeyakinan sesuatu yang ingin dicapai dengan capaikan maksimal harus juga dengan perjuangan yang sungguh - sungguh. 

Hari itu pun tiba dimana saya dan ronald siap untuk melakukan ujian sidang final TA. Yang sangat mengkhawatirkan adalah aplikasi TA kami belum selesai semua, fungsi login belum ada, pencataatan aplikasi belum rapi dan masih banyak yang kurang. Tapi dengan nekadnya saya tekadkan tetap maju sidang final walaupun sebenarnya kondisi yang tidak fit karena hanya tidur 1 jam malam sebelum sidang final. 
Time is show, Saya maju pada pukul 13.00 saya dan ronald masuk keruang sidang final TA, dimana kami dipisah dari dua ruangan yang berbeda. saat itu saya dibimbing dengan dosen pembimbing I dan ronald dibimbing oleh pembimbing II. Dengan mengucapkan bismillah dalam hati saya mulai presentasi dari slide ke slide berikutnya.

Baru kali ini saya melakukan presentasi tidak percaya diri dan tidak yakin dikarenakaan kondisi fisik sudah menurun dan pengujinya pun adalah mantan ketua jurusan. Di akhir presentasi saya berharap dosen penguji tidak banyak bertanya. Namun apa yang terjadi yang saya takuti sejak awal akhirnya terjadi. dosen senior pun dengan bertubi tubinya bertanya. tidak habis satu saya jawab langsung ditimpali pertanyaan - pertanyaan berikutnya. Sungguh inikah namanya ujian sidang final TA itu yang menyeramkan katanya. satu persatu saya jawab pun tidak digubris karena penguji tahu bahwa aplikasi yang saya tampilkan sangat banyak kekurangannya. hal yang sama pun terjadi diruangan sebelah. ronald pun sudah dalam keadaan kondisi fisik lemah dan bingung tida dapat menjawab pertanyaan yang bertubi tubi terkait proses bisnis aplikasi yang dikerjakannya. Hampir dua jam lebih saya berdiri dan terus dikomentari terkait penulisan buku yang masih berantakan dan aplikasi yang belum tuntas. Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 sore itu dan saya pun menyudahi presentasi tersebut untuk meninggalkan ruangan sidang.
Nama saya pun dipanggil dari dalam ruang sidang itu tandanya saya diminta masuk kembali untuk mendengarkan hasil dari sidang final TA saya. Suara jantung ini berdentum keras karena inilah momentum yang ditunggu tunggu apakah saya dinyatakan lulus atau..... inilah pernyataan dosen senior waktu itu" kami disini dosen penguji sudah mengambil keputusan dan menimbang. Anda sudah berusaha semaksimal mungkin dan penuh keyakinan namun ada banyak hal yang harus diperbaiki dari TA anda. Kami rasa dalam waktu seminggu untuk revisi sangat tidak cukup, untuk itu kami beri kebebasan untuk sidang ulang setelah liburan nanti". Ya rabb apa maksud pernyataan ini. saya masih bertanya tanya apa memang saya belum bisa lulus tepat waktu tahun ini(2012). Perasaan sedih mulai menyelimuti diri ini karena perjuangan seminggu penuh harus mendapat hasil yang kurang maskimal. Apapun yang terjadi saya tidak larut dalam kesedihan. saat itu juga langsung mengabarkan kedua orang tua bahwa Gagal dalam ujian sidang Final dan harus uji ulang selepas lebaran nanti. Mendengar kabar tersebut ayahanda dengan bijaknya memberikan nasehat dan masukan agar tidak putus semangat dan menyerah, semua ini pasti ada hikmahnya dan kelak pasti ada yang terbaik setelah ini.
Ruang sidang Final Tugas Akhir PPSI Laboratorium
 Hikmah yang dapat diambil dari kejadian ini adalah kita tidak seharusnya memaksakan keinginan yang sepertinya mustahil untuk dikebut dalam waktu yang singkat. Buat perencanaan yang matang,  buat target dan sekali lagi jangan pernah terburu buru dalam mengerjakan sesuatu. Ingat sahabat sungguh apapun yang terjadi pada diri kita semua itu atas perbuatan kita. mari saling mengingatkan dalam kebaikan untuk terus terus dan terus memperbaiki diri. Setelah ini ikuti cerita lanjutannya karena Setelah pristiwa ini ada Hikmah yang Luar Biasa. Benar adanya bahwa "Man shabara Zhafiro"Barang siapa yang bersabar maka dia akan beruntung".