Selasa, 29 Juli 2008

Anak Perantau Meraih Mimpi ….(4)


Selesai UAN saya berencana untuk berlibur ke Medan, namun apa daya karena ketidaktersediaan dana yang cukup saya membatalkan niat tersebut. Mau tidak mau hanya berlibur di kota Duri. Biasanya jika hari libur Taman Lindung Caltex menjadi tempat wisata masyarakat kota duri. Diana kami sekeluarga membawa bekal makanan untuk dimakan waktu siang hari. Saya dan ketiga adik – adik berlari – lari disekitar taman lindung. Kami menaiki patung raksasa gajah, kuda, dan gorilla. Sungguh mengerikan andaikan patung itu hidup lamunku. Setelah keletihan kami dipanggil ibu untuk makan . Lezatnya masakan ibu ku. Kami pun sekeluarga menikmati makan di suasana sejuknya taman hutan lindung.

Hari pengumuman UAN dan hasil raport semester terakhir pun tiba. Sebelum berangkat saya tidak seperti biasanya. Perasaan gugup dan ragu kian memuncak dihati saya. Saya membayangkan bagaimana kalau tidak lulus dan tentunya mimpi saya untuk masuk tiga besar tidak akan tercapai. Saat saya tiba di pintu kelas bersama ayah saya, hatiku bertambah tidak karuan. Rasanya debaran jantungku mau pecah. Tiba – tiba wali kelas ku pun masuk. Beliau mengucapkan terimaksih atas kehadiran para orang tua. Dibacakanlah hasil UAN di kelas kami. Dan ternyata alhamdulillah satu kelas kami lulus semua. Betapa senangnya hati saya. Sekarang tinggal menunggu hasil tiga besar dan juara kelas. Jantungku mulai berdentum keras saat itu. Dibacakanlah nama – nama juara kelas sebagai berikut :

Ø Juara pertama NAWI SANTANA

Ø Juara kedua FAIZ AULIA ULHAQ

Ø Dan juara ketiga ………… FATURRAHMAN

Allahuakbar …Allahuakbar….Allahuakbar ternyat mimpi itu akan di dapat kalu kita berjuang keras. Saya bersyukur kepada ALLAH karena sudah masuk tiga besar. Dan mesti pembaca ketahui Ketiga juara kelas ini adalah the best friend. Kami sangat dekat dan selalu bersama – sama. Tidak kusangaka persahabatan yang kami jalin sejak lama diakhiri dengan kesuksesan kami bertiga.

Diacara perpisahan kami bertiaga berfoto – foto. Badanku kecil sehingga aku berdiri di tengah – tengah. Kami kelihatan seperti Adik kakak yang bersahabat. Kami berkomitmen akan menjaga persahabatan kami sampai tua kelak. Setelah selesai acara kami bercerita tentang kelanjutan mimpi kami. Nawi berencana akan melanjutkan pendidikan ke pesanteren di kota kembang Bandung, sedangkan Faiz akan melanjutkan sekolah ke kota Pekanbaru. Pada saat giliran ku ditanya mau lanjutkan kemana aku hanya bilang “ Saya masih tetap di kota Duri SMP Mutiara, namun saya tidak mau kalah dengan kalian saya akan merantau seperti kalian.” gumamku. Saya memang masih di kota Duri namun hati saya PERANTAU .

Setelah selesai liburan yang cukup panjang aku pun mulai masuk sekolah SMP. Di SMP Mutiara ku melihat cukup banyak teman SD dulu. Dan aku juga mendapat teman – teman baru dari luar. Wah ternyata masuk SMP sangat menyenangkan karena teman – teman ku bertambah banyak. Saat pembagian kelas ternyata aku mendapat kelas 1 D. Didalam kelas semua laki-laki karena memang sudah peraturan. Di dalam kelas tersebut ku melihat Maiko, Widi, Hanif. Kami pun cepat akrab karena kami berasal dari SD yang sama. Setelah satu minggu timbul pikiran aneh ku untuk membuat genk. Wah emang nakal diriku ini gumamku. Nama genk ku adalah BINTANG. Entah dari mana aku menentukan nama tersebut. Dan akhirnya aku ditetapkan jadi ketua genk. Wah betapa senangnya aku jadi pemimpin. Yah tidak apa – apalah belajar jadi pemimpin kecil – kecilan. Anda tahu apa yang di lakukan genk kami, kami selalu mengganggu teman – teman saat belajar, teman- teman putri kalau lagi jalan berpasan di depan kami. Kami dikenal genk yang paling nakal dikelas dan luar kenal. Semua kelas pasti tahu tentang kenakalan genk kami.

Namun dibalik kenakalan diriku, aku tetap ingat akan mimpi ku menjadi oaring yang bermanfaat bagi banyak orang. Banyak juga lomba – lomba keislaman yang aku geluti. Bukannya mau bersifat ria tapi untuk memotivasi pembaca aja. Aku pernah mendapat juara dua pidato putra dan juara MTQ se kota Duri dan terakhir juara pertama MTQ anak karyawan PT. TELKOM se Riau Daratan. Banyak piagam dan piala yang ku raih namun sekarang sudah tidak kelihatan sama sekali.

Sebenarnya aku malu mengikuti lomba – lomba seperti itu, namun aku berharap dapat menggali semua potensi yang ada dalam diriku hingga meraih mimpi yang ku cita – citakan. Aku yakin sekarang aku boleh nakal tapi suatu saat nanti akan berubah. Itu semua karena kehidupan adalah proses untuk mencari jati driri.

Setelah mendapat prestasi yang begitu memuaskan, ku mendapat kabar yang membuatku sedih. Bapak ku akan pindah kerja lagi yang bertempat dipontianak. Ibuku menyuruhku untuk tetap sekolah di kota Duri bersamanya. Adikku semuanya dibawa kepontianak, sehingga aku hanya sendiri. Dibalik kesepian itulah membuat ku nakal disekolahan.

bersambung

……………………

3 komentar:

Bacaan Kita mengatakan...

BACAAN YANG BERMANFAAT

Priyo mengatakan...

huy tur Kren Juga blognya...heheheee..

Btw Jd kngen ngumpuL2 lagi2 kyk kmren.kpn ya bs bgtu lagi???
hahaaa.........

Sukses yah kwand D'kat........
Berjung sbagai Perantau..ok!!
jgn patah Smagat...

Anonim mengatakan...

Mimpi cuma hanya bisa diraih dengan sebuah idealisme, mimpi berasal dari imajinasi2. dan imajinasi lebih berharga dari sebuah ilmu pasti (albert einsten)..